Desa Wisata Osing Kemiren Banyuwangi



Kota Banyuwangi merupakan kota yang memiliki pesona indah akan alamnya. Mulai dari wisata alamnya hingga wisata kulinernya yang sangat unik dan cantik. Kota Banyuwangi kini menjelma menjadi kota idaman yang menarik untuk dikunjungi. Kota yang juga disebut sun rise of java itu beberapa tahun terakhir ini berhasil memikat hati para pelancong lokal maupun wisatawan manca negara. Banyuwangi berhasil mengembangkan tempat pariwisata yang kebanyakan menggunakan aspek alam. Dengan aspek alam ini para pengunjung akan lebih suka menikmati keindahan alamnya yang indah. Dengan itu para wisatawan tidak akan pernah bosan menikmati dan lebih bisa menikmati suasana dari alamnya langsung. Tidak hanya alam yang menjadi daya tarik Banyuwangi, tetapi kebudayaan asli kota pun juga berhasil mencuri perhatian para wisatawan.
Tak kalah lagi dengan uniknya wisata tang satu ini yaa guys... kali ini aku mau kasih tau kalian nih tentang tempat wisata yang ada di Banyuwangi. Tempat wisata ini terkenal dengan tempat yang cukup bagus. Karena tempat wisata ini memiliki keunikan dengan desa yang memiliki adat istiadat dan budaya khas sebagai satu suku, yang dikenal dengan Suku Osing(Using). Tempat ini adalah Desa Wisata Osing Banyuwangi. Orang-orang Osing adalah masyarakat Blambangan yang tersisa. Keturunan kerajaan Hindu Blambangan ini berbeda dari masyarakat lainnya (Jawa, Madura dan Bali), bila dilihat dari adat-istiadat budaya maupun bahasanya. Desa Kemiren lahir pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1830-an. Awalnya, desa ini hanyalah hamparan sawah dan hutan milik penduduk Desa Cungking yang merupakan ciri khas masyarakat Osing.

Lokasi desa ini tepatnya berada di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah di Kabupaten Banyuwangi. Masyarakat Osing ini memiliki ciri khas turun temurun yang keseluruhannya masih asli. Memasuki desa kemiren kampoeng osing ini perbedaan tersendiri dari beberapa desa yang ada di Banyuwangi. Salah satunya, dalam hal bercocok tanam, masyarakat Kemiren menggelar tradisi selamatan sejak menanam benih, saat padi mulai berisi, hingga panen. Saat masa panen tiba, petani menggunakan ani-ani atau biasanya disebut dengan pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi ,diiringi tabuhan angklung dan gendang yang dimainkan di pematang-pematang sawah. Saat menumbuk padi, para perempuan memainkan tradisi gedhogan, yakni memukul-mukul lesung dan alu sehingga menimbulkan bunyi yang enak didengar. Musik lesung ini menjadi kesenian yang masuk dalam warisan budaya asli suku Using.

Selain untuk tempat tinggal masyarakat osing di Desa Wisata Osing ini juga dijadikan tempat pariwisata juga lo guys. Di tempat rekreasi ini dibangun fasilitas wisata seperti kolam renang, tempat bermain, dan tentu saja ada bangunan rumah khas masyarakat Osing serta bangunan museum modern yang mamajang berbagai perlengkapan dan pernik budaya Osing. Cukup dengan uang Rp 5.000 untuk tiket masuk, wisatawan bisa menikmati fasilitas rekreasi sepuasnya.

Desa Wisata Osing Kemiren ini juga penuh dengan atraksi. Salah satunya adalah Barong Osing. Barong berciri khas sebagai wujud Singa bersayap dan bermahkota yang juga bisa dilihat Singa bersayap di Paduraksa cungkup makam Sunan Drajat,hewan ajaib,angker,mata melotot,bertaring,dagu bergerak dan dimainkan oleh dua orang. Desa Adat Kemiren Banyuwangi menawarkan eksplorasi budaya lokal yang sangat menarik untuk dicoba. Jadi, jika kalian liburan kesana tidak hanya sekedar liburan tetapi juga kalian dapat memahami budaya-budaya yang khas dari Banyuwangi juga guys. Di acara itu tadi kalian akan dibuat terpukau dengan ritual Barong Ider Bumi di desa kemiren.

Kebudayaan yang dilestarikan di Wisata Adat Kemiren adalah Sanggar Genjah Arum , Angklung Paglak. Angklung paglak adalah sebutan untuk sebuah gubuk kecil yag dibuat dari bambu dengan atap ijuk. Berbeda dengan gubuk yang lainnya,  gubuk ini dibangun setinggi 10 meter dari tanah dengan menggunakan empat batang bambu sebagai penyangganya. Angklung paglak adalah permainan musik yang dilakukan di atas gubuk tersebut. Seni musik ini menjadi salah satu adat kebudayaan yang dilestarikan di Desa Adat Kemiren Banyuwangi hingga sekarang. Tari Gandrung Pesona budaya lain yang bisa ditemui di Desa Adat Kemiren Banyuwangi adalah pertunjukan Tari Gandrung yang sangat mempesona. Sambil bersantai di Sanggar Genjah Arum, pengunjung akan dimanjakan oleh penari yang menghibur.

Oh iyaa selain keunikan dari tempat wisatanya, kalian juga wajib mencicipi Kopi Using Desa Adat Kemiren Banyuwangi, atau kopi khas masyarakat Using yang dikenal memiliki cita rasa yang begitu nikmat. Selain mencicipi, pengunjung juga bisa praktek langsung proses pengolahannya mulai dari menyangrai, menumbuk biji kopi, menyaring bubuk kopi sampai praktik cara penyajian kopi. Diolah menjadi minuman kopi jenis apapun, mulai dari espresso atau robusta, rasanya pasti akan terasa lebih nikmat. Nah gimana nii guys? Kalian udah pada penasaran belum sama tempat wisatanya... pasti dijamin seru deh kalo kalian pergi kesana. Sebelum kalian pergi liburan, kalian bisa cek-cek dulu nih tempat wisata yang lainnya hanya di Jatim Traveller..

Untuk info lengkapnya... kalian bisa hubungi di
Wa  0822 2880 9090 / 0877 8602 9090 dan kalian bisa kunjungi langsung di Jl. Raya Sawojajar No.104, Kota Malang, Jawa Timur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taman Selecta Batu Malang

Kebun Teh Wonosari

Paket tour jatimpark 3 Batu